Sabtu, 26 Juli 2014

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin

Sketch blog mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal1435 Hijriyah.
MOHON MAAF ATAS SEGALA SALAH DAN KHILAF BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN YANG TIDAK DISENGAJA.

Rabu, 23 Juli 2014

SEJARAH BERDIRINYA MASJID AGUNG KOTA BLITAR


1. Sekilas asal usul Kabupaten Blitar
Menurut sejarah, sebutan KABUPATEN BLITAR sekarang ini, dahulunya bernama KABUPATEN SRENGAT. Pada waktu itu yang menjadi sebagaiPenghulu Srengat yaitu KY.R. MOH. KASIMAN.
Setelah nama Kabupaten Srengat berubah menjadi KABUPATEN BLITAR pada tahun 1820, yang jumeneng sebagai penghulu pertama pada th. 1820 M adalah KY.R.IMAM BESARI.

2. Berdirinya Masjid
Pada tahun 1820, didirikanlah sebuah Masjid yang terletak disebelah utara jembatan kali LAHAR kelurahan Pekunden, timur kali dengan bangunan gebyog dan beratap sirap ( dinding dan atap terbuat dari kayu jati )
Pada th 1828 M Penghulu KY.IMAM BESARI wafat, beliau dimakamkan di pemakaman Sumbersoka Blitar, penghulunya diganti oleh saudaranya bernama KY.R.IMAM SJAFI’I beliau wafat pada th 1848 M. kemudian penghulunya diganti oleh menantu KY.IMAM BESARI bernama KY.R.KAMALUDDIN sebagai penghulu yang ketiga.

3. Masjid Pindah
Pada tahun wafatnya KY.R. IMAM SJAFI’I yaitu th 1848 M. penghulu KY.R.KAMALUDDIN berkehendak memindah Masjid yang didirikan disebelah utara jembatan kali Lahar oleh KY.R.IMAM BESARI, atas persetujuan Bupati Blitar bernama R.M. ADIPATI ARIO RONGGO ADINEGORO Masjid dipindahkan kesebelah Barat Alun-alun Blitar dengan bangunan gebyog diatas, kemudian dipindahkan pula rumah Penghulu KY.R.KAMALUDDIN terletak disebelah Utara Masjid, kepindahan ini dikarenakan telah tiga kali mengalami terkena banjir lahar yaitu pada th 1826, 1835, dan th 1848 M.
Pada th 1860 M penghulu KY.R.KAMALUDDIN wafat. Makamnya sebelum ada tambahan serambi kanan dan kiri, terletak di pojok Masjid, utara soko guru Timur Laut.
Sebagai ganti Penghulu KY.R.KAMALUDDIN adalah putra dari KY.R.IMAM SJAFI’I yang bernama SOERJO. Karena sesuatu hal, beliau hanya menduduki jabatannya selama 1 th. Lalu diganti oleh Penghulu yang ke Enam bernama CHASAN SJUHADA’
Pada th 1885 M. penghulu CHASAN SJUHADA’ wafat. Lalu diganti oleh KY. IMAM BOERHAN sebagai penghulu yang ke tujuh.

4. Pembangunan Masjid pertama
Pada th 1890 M penghulu IMAM BOERHAN mempunyai prakarsa untuk merombak seluruhnya serta membangun baru Masjid Blitar dengan bangunan gebyog diatas, akan diganti dengan bangunan tembok. Prakarsa tsb, mendapat persetujuan dari Kanjeng Bupati Blitar bernama RADEN ADIPATI WARSO KOESOEMO serta mendapat sambutan yang baik sekali dari Ummat Islam, tidak saja dari dalam kota tetapi dari pelosok-pelosok Kabupaten pun ikut membantunya secara gotong-royong, baik Muslimin maupun Muslimat. Setiap hari berduyun-duyun untuk mendharma-bhaktikan segala kemampuannya, baik morel maupun materiel dari semula hingga selesai.
Menurut catatan peninggalan alm. Penghulu IMAM BOERHAN, pembangunan tersebut dimulai pada hari Kamis Kliwon tgl. 12 Oktober 1890 M atau tgl 20 Muharram 1303 H.
Adapun pembangunan gapura pada th 1927 sedangkan menara yang lama ( yang berada disebelah kanan Masjid ) pada th 1928. Pada th 1933 ditambah pembangunan serambi disebelah kanan dan kiri, yang pada waktu itu Arsiteknya Bp. KY.H.MUCHSIN Dawuhan yang masih keluarga penghulu IMAM BOERHAN.
Sejak tahun dibangunnya Masjid tersebut juga telah mengalami terlanda lahar 2 kali, yaitu pada th. 1901 dan th. 1919 M

5. Kondisi setelah dibangun
Pada akhir th 1934 M penghulu IMAM BOERHAN wafat, dimakamkan di belakang Masjid Besar Blitar, sebagai gantinya adalah putranya bernama M. IRCHAMI sebagai penghulu yang ke delapan yang disebut penghulu Laadraad.
Pada tahun 1949 beliau wafat, kemudian diganti oleh R. DAMANHDERI, putra ke-3 IMAM GHOZALI Naib Kanigoro sebagai penghulu ke-sembilan.
Pada th.________ beliau wafat dan dimakamkan di Kanigoro. Sampai pada tahun tsb, sejarah kepenghuluan berakhir, lalu berganti nama menjadi KANTOR URUSAN AGAMA KABUPATEN BLITAR, yang menjadi Kepalanya bernama SLAMET DAROINI dari Ponorogo pada th 1957.

6. Pembangunan Masjid Baru
Pada tgl. 20 Oktober 1958 jam 09.45 pagi, terjadi bencana alam ( gempa bumi ) yang agak keras, sehingga mengakibatkan retaknya Menara dan Gapura Masjid, yang keadaan menaranya sangat mengawatirkan. Dengan keadaan yang demikian itu, sehingga beberapa tahun lamanya tidak ada usaha dari manapun, baik dari pihak Pemerintah setempat maupun dari Ummat Islam sendiri.
Pada th. 1966, timbullah gagasan dari sdr. H. MOH. BACHRI Pakunden ( Blitar ), yaitu salah satu seorang buyut dari penghulu KY. IMAM BOERHAN sebagai pelopor pendiri Masjid Besar Blitar dari bangunan gebyog menjadi bangunan tembok, bercita-cita untuk membangun baru Menara yang sudah retak tersebut yang terletak di sebelah kanan Masjid, kemudian direncanakan akan dibangun disebelah kiri serambi Masjid dengan bangunan cor. Sedangkan menara yang lama digempur sama sekali.
Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut sdr. H.MOH. BACHRI mempunyai inisiatif untuk mengkhitankan putranya yang pertama bernama FARID ACHMADI dengan membentuk suatu Panitia, yaitu :
Ketua panitia : Bp. KY.H.ZAHID
Sekretaris : Bp. ASMOEN
Bendahara : Bp. SOEWEDI HADINOTO
Pembantu : Sdr. A. RIFA’I
Selanjutnya mengundang para saudara handai taulan, pejabat Pemerintahan untuk menghadiri Walimatul Khitan yang diselenggarakan pada tgl. 26 September 1966, yang hasil sumbangannya akan diserahkan sepenuhnya untuk pembangunan Menara tersebut.
Adapun hasil sumbangannya dapat terkumpul uang sebesar Rp. 35.000,- ( Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah ) kemudian sebagai tahap kedua diwujudkan berupa material, yaitu :
1. Batu gebalan sebanyak : 75 M3
2. Batu Merah sebanyak : 50.000 buah
3. Beton Iyzer sebanyak : 1 ( satu ) ton

7. Setelah peristiwa G 30 S PKI
Setelah terjadinya peristiwa G 30 S/PKI, timbulah situasi baru, yaitu pengunjung Sholat Jum’ah di Masjid tersebut makin bertambah, sehingga meluap sampai di halaman Masjid, bahkan sampai di jalan muka gapura. Karena situasi yang sudah tidak mencukupi untuk menampung jamaah itulah cita-cita yang semula hanya akan membangun menara, kemudian ditinggkat, yang diperkirakan dapat menampung lebih dari 5.000 orang jama’ah.
Selanjutnya atas inisiatif sdr. H. MOH. BACHRI terbentuklah sebuah panitia yang disebut “BIRO PEMBANGUNAN MASJID BESAR KODYA/KAB. BLITAR” pada tgl. 10 Agustus 1967 di rumah sdr. TASLIM Kauman.
Adapun susunan s.b.b. :
Ketua umum : Bp. R. PRAWIROKOESOEMO Walikota Kodya Blitar
Ketua I : Bp. H. MOH. BACHRI
Ketua II : Bp. PARTOMOEKRI
Ketua III : Bp. TASLIM
Ketua IV : Bp. SOEPARTO
Ketua V : Bp. ARFAT KUSAIRI
Sekretaris : Bp. SOEWEDI HADINOTO
Bendahara : Bp. HARDITO, BA
Bag. Teknik : Bp. MASYKUR EFFENDI / Bp. SOEHARDJO B. R. E.
Pengawas : Kep. KUA Kec. Kota Blitar dan Tritunggal Kodya Blitar
Pada hari Jum’at tgl. 18 Agustus 1967 jam 10.00 WIB dilaksanakan perletakan batu pertama, yang dimulai dari pembangunan Menara sebelah Utara Masjid.
Pada akhir th. 1971, pembangunan menara dan serambi MAsjid telah dapat diselesaikan sekitar 80%. Adapun kekurangan yang 20% dilanjutkan oleh Muspida Kab. / Kodya Blitar.
Selama pembangunan menara dan serambi tersebut yaitu selama ditangani oleh BIRO PEMBANGUNAN MASJID BESAR KODYA / KAB. BLITAR, foto: isnaini hasan a.

Selasa, 08 Juli 2014

KISAH BURUNG MANYAR

Ketika memperhatikan burung manyar yang sedang merawat anak-anaknya di sarang yang berada di dahan daun kelapa.
Tampak ia sedang membersihkan sarangnya dari kotoran. Ia pun 'memberi contoh' kepada anak-anaknya untuk membuang kotoran melalui lubang sarang yang ia buat. Bahkan sampai anak-anaknya besar dan meninggalkan sarang hingga sarang itu jatuh ke tanah, maka tampak betapa bersih sarang manyar dari kotoran.
Sungguh sebuah hikmah yang teramat dalam bagi manusia. Hewanpun mengajari anaknya untuk 'buang kotoran' secara benar. Apakah kita sebagai orang tua sudah mengajari kepada buah hati kita untuk 'buang kotoran' dengan benar atau malah membiarkan mereka membuang di halaman atau pinggir pinggir jalan tanpa memperdulikan proses 'bersucinya'?
Mungkin dengan mengingat hikmah burung manyar akan menambah keberkahan dalam diri kita semua. Aamiin....

Sang KOKI


Para undangan hanya tahu enaknya makanan yang telah dihidangkan namun belum tahu bagaimana 'polah tingkah' para koki sampai mampu menciptakan cita rasa makanan yang enak dipandang dan lezat untuk dimakan. Para koki sudah berjibaku dengan jelaga, mereka kenyang dengan pedihnya bawang dan cabe, mereka terbiasa dengan sengatan wajan panas dan mereka telah terbiasa dengan resiko tajamnya pisau yang ia pegang. Semuanya malalui proses yang panjang dan melelahkan, pahit getir yang kau alami adalah bumbu penyedap yang tak tertandingi. Lezatnya makanan tidak tercipta tidak semudah dari ringannya mengayunkan sendok dan garbu ke dalam mulut. Terima kasih Sang Koki......

Sore di Stasiun Jember


Sore yang cerah dengan angin sepoi-sepoi menyambut langkah kakiku di stasiun kota jember. Perlahan ku ayunkan langkahku menuju gerbang stasiun. Sepanjang aku memandang, senyuman penuh harap beberapa abang becak dengan kain lap ditangan untuk mengkilapkan tunggangannya. Sampailah aku di dalam stasiun dengan ornamen khas kolonial Belanda ini.
Perlahan aku menuju kursi besi ruang tunggu. Pandanganku menerawang lalu terhenti. Kuperhatikan salah satu kursi tunggu yang diduduki oleh gadis cilik berparas manis. sesekali pandangannya tertuju pada deretan kerta api yang sedang parkir. Kuhampiri dia, lalu aku duduk disampingnya. Senyuman hangat dengan lesung pipi menyambut pandanganku. Akupun membalasnya dengan senyuman sambil menyapanya: 'sedang apa dik?', dengan suara lembutnya si gadis kecil tersebut menjawab:'aku sedang nunggu kereta datang'. Perbincanganpun berlalu sampai salah satu kereta apipun datang. Perlahan kereta akhirnya berhenti, lalu beberapa saat kemudian lokomotifnya memutuskan sambungan. Gadis kecil tersebut terheran-heran melihat kejadian tersebut, kemudian ia bertanya kepadaku:'kenapa 'kepalanya' meninggalkan gerbongnya?' Pertanyaan polos itupun terlontar. Akupun menjelaskan seadanya: 'o..itu...... lokomotifnya sedang pindah posisi, nanti dia bergandengan lagi dengan gerbongnya namun pada posisi yang berbeda'. Si gadispun mengangguk. Tak lama kemudian gadis kecil itu tersenyum menerawang. Akupun heran dan langsung bertanya kepadanya:'kenapa koq tersenyum dik?'. Dia menoleh kepadaku dan malah mengajukan pertanyaan: 'kalau semua gerbong ini gantian yang meninggalkan lokomotifnya, terus bagaimana?'.
Akupun berpikir sejenak, lalu menjawabnya:' emmmm.......yaaa.... mungkin lokomotifnya jadi nganggur ya atau mungkin lokomotifnya bingung mau kemana ya dik'...... akhirnya kita tersenyum bersama sambil menatap kereta api yang bergerak perlahan meninggalkan stasiun Jember. Tak lama kemudian aku bergegas meninggalkan gadis kecil itu, karena Adzan Maghrib telah berkumandang.......

KISAH SOPIR DAN MOBIL 'BOBROK'


Suatu hari, beberapa sopir tergabung dalam sebuah mobil untuk berkunjung ke suatu tempat. Sepanjang perjalanan mereka berdiskusi tentang pengalamannya 'nyopir' kendaraan dengan berbagai varian mobil dan bermacam tujuan serta bermacam tantangan lintasan yang dihadapi. Singkat cerita, tiba tiba beberapa penumpang merasakan kekurang nyamanan laju kendaraan. Karena semua penumpang adalah sopir, maka salah satu dari mereka berinisiatif menggantikan sang pengendara mobil. Awalnya, mobil terasa nyaman, namun selang beberapa saat, penumpang merasakan ketidaknyamanan. Selanjutnya sang sopirpun diganti oleh sopir yang lain. Dan selanjutnya pula, penumpang masih merasakan ketidaknyamanan mobil yang dikendarai.
Semua penumpangpun terheran-heran dan berhenti di pinggir jalan pedesaan. Disaat yang bersamaan seorang anak yang kebetulan menggembala kambing menghampiri 'para sopir' tadi. Si penggembala kambing itupun berkelakar polos pada sopir sopir tadi: 'cak, lhawong montor bobrok kok ditumpaki!, digantiyo sopir ping bolak balik yo pancet ra kepenak!'...... semua sopir pun terdiam renung.........

MOBIL REMOTE SI BOCAH

'Nak, sore ini ayahmu datang lho!'. Sapa ibu kepada anak laki-lakinya. 'Hore....... ayah akan datang...!' Si anakpun berteriak kegirangan.
Selang beberapa jam, pintu depan ada yang mengetuk dan mengucap salam: 'Assalaamu'alaikum'........
Ibu dan anak itupun langsung menyambutnya: 'Wa'alaikumussalam...... wah Alhamdulillaah ayah datang. Mereka bertiga akhirnya terlarut dalam canda tawa dan cakap cakap bahagia. Di tengah percakapan itu, sang ayah mengeluarkan bingkisan dan menyerahkan pada anak lelaki tercintanya: ' nak, lihat apa yang ayah bawa, terimalah!' Sang ayah menyodorkan bingkisan itu dan si anak menerima serta langsung membukanya. Teriakkan girangpun memecah :'......Alhamdulillaah ... mobil remote control......... .......terima kasih ayah.....' tanpa pikir panjang, anak itu langsung merakit mobil remote tersebut dan langsung memainkannya di halaman rumah. Selang beberapa saat kemudian si anak tergopoh gopoh dengan muka masam menghampiri kedia orang tuanya. 'Kenapa mukamu cemberut? ' tanya sang ayah. Anakpun merengek: 'yah, mobil remotku berdebu! Padahal masih barusan?'. Ibupun menjawab dengan lembut: 'itu sudah satu paket nak!' Tiap ada kebaikan, suatu saat ada keburukan yang datang untuk menguji kesabaranmu!'. Sang ayahpun ikut membelainya: 'nak, kau tinggal membersihkan debu itu dari mobilmu, maka akan kelihatan baru lagi!. Tanpa pikir panjang, anak itupun membersihkan mainannya dari debu dan ia tersenyum kembali sambil berkata: 'terima kasih ayah, terima kasih bunda!.

gundhul gundhul pacul

Satu lagi warisan syair lagu kuno yang syarat dengan makna luar biasa.
'gundhul gundhul pacul cul gemblelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gemblelengan
Wakul ngglempang segane dadi sak ratan'

Ketika masih kecil bolehlah 'gemblelengan' (guyonan/gurau/bercanda)
Tetapi apabila telah dewasa dan 'nyunggi wakul' (diserahi tanggung jawab) janganlah 'gemblelengan' agar 'wakul' yang 'disunggi' tidak 'ngglempang'
Kurang lebihnya demikian.

Sluku-sluku bathok

Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Sala
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.

Sluku-sluku bathok, Bathoke ela-elo : berasal dari Bahasa Arab : Ghuslu-ghuslu bathnaka, artinya mandikanlah batinmu. 
Bathoke ela-elo : batine La Ilaha Illallah : maksudnya hatinya senantiasa berdzikir kepada Allah, Si Rama menyang Solo : Mandilah, bersucilah, kemudian kerjakanlah shalat.
Oleh-oleh payung motha : Lailaha Illalah hayyun mauta : dzikir pada Allah mumpung masih hidup, bertaubat sebelum datangnya maut.
Mak jentit lolo lobah wong mati ora obah, nek obah medeni bocah, nek urip golekka dhuwit : Kalau sudah sampai saatnya, mati itu sak jenthitan selesai, habis itu tidak bergerak. Walau ketika hidup sebagai raja diraja, sugih banda-bandhu, mukti wibawa, ketika mati tidak ada yang dibawa. Ketika masih hidup supaya berkarya, giat berusaha.
Mudah-mudahan kita semua bisa menerapkan dan mengamalkan makna dari syair di dalam lagu "SLUKU-SLUKU BATHOK". Bukan hanya untuk sekedar lagu dolanan, akan tetapi merupakan keadaan yang harus dilakukan setiap manusia di bumi agar selalu dekat dengan Sang Maha Pencipta (Allah SWT).

KISAH SANG 'CERET' (TEKO AIR)


baik buruknya hati seseorang ibarat "ceret" dengan isinya.

"ceret" yang isinya susu segar, walaupun luarnya ditulisi air kencing, maka apabila dituangkan ke gelas, yang keluar pasti susu segar. 
tetapi sebaliknya,
"ceret" yang isinya air kencing, walaupun luarnya ditulisi susu segar, maka apabila dituangkan ke gelas, yang keluar pasti air kencing.

seseorang dengan hati yang baik, maka apa yang keluar dari mulutnya, perbuatannya, bahasa tubuhnya juga akan baik,

sebaliknya seseorang dengan hati yang buruk, walaupun ditutup-tutupi, maka yang keluar dari mulutnya, perbuatannya, bahasa tubuhnya, mengidentifikasikan pada hal-hal yang buruk juga.

semoga hati kita selalu mendapat Hidayah-NYA untuk mengantarkan pada segala hal yang baik, amin

GARIS TELAPAK TANGAN

perhatikan garis telapak tangan!
telapak tangan kanan membentuk angka arab 81.
telapak tangan kiri membentuk angka arab 18.
jika dijumlahkan ada 99. Mudah-mudahan senantiasa mengingat akan kebesaran Allah dengan lambang '99' Asma Ul Husna yang ada digenggaman tangan kita.

DOA DARI 'PENGAMEN'

Diibaratkan ketika anda sedang santai duduk di teras rumah lengkap dengan kopi dan camilannya. Ada dua pengamen perempuan datang dengan waktu yang tidak bersamaan. Pastinya mereka punya tujuan yang sama, yaitu meminta pundi pundi rupiah dari anda.
Pengamen wanita pertama : punya suara bagus, lagu OK, penampilan cantik menarik. Kira-kira kalau ada pengamen macam gini, kita tunggu lagunya sampai selesai? atau buru-buru lemparkan uang receh trus suruh dia segera pergi? ah.... bisa jadi malah minta ke pengamennya 'tambahin lagu dong mbak!" ,trus kasih uang yang lebih banyak dari perkiraannya.
Pengamen wanita kedua : punya suara ancur, lagu ancur, penampilan juga ancur.
Kira-kira kalau ada pengamen macam gini, kita tunggu lagunya sampai selesai? atau buru-buru lemparkan uang receh trus suruh dia segera pergi?........ kayaknya..... belum nyanyi aja udah dilempar recehan yang paling imut biar cepet cepet pergi.
Kalau dianalogikan, begitu juga ketika kita berdoa kepada Tuhan, terkadang lamaaaa.... banget kita berdoa, namun belum juga membuahkan hasil. Belum tentu doa kita yang belum terkabulkan gara-gara Tuhan benci kepada kita. atau.... bisa jadi karena Tuhan sangat cinta kepada kita, cinta pada 'nyanyian kita diwaktu pagi siang malam' kemudian tak disangka kita 'dikasih' yang lebih baik dari perkiraan kita.
Dan janganlah berbangga dulu ketika doa kita dengan sangat cepat dikabulkan Tuhan. Cepat terkabulkannya doa belum tentu karena Tuhan sayang kepada kita, atau mungkin bisa jadi Tuhan sudah sebel......lalu buru-buru dikabulkan biar dia akan semakin takabur dan jauh dari rahmatNya.
Oleh karena itu, kenapa agama mengajarkan kepada kita selalu berbaik sangka, bersyukur dan selalu mohon ampunan kepadaNya......

KISAH LAYANG-LAYANG

bila diangan-angan, menyekolahkan anak itu bagaikan orang yang menaikkan layang-layang. Layang-layang untuk bisa naik, idealnya ada beberapa syarat yaitu :
1. layang-layangnya harus baik,
2. ada orang yang menaikkan,
3. ada angin yang berembus,
4. benangnya harus panjang.

Keempat syarat itu harus saling bekerja sama satu sama lainnya. Dari layang-layang itu, bisa diartikan :
1. layang-layangnya harus baik, siswa harus baik akhlaknya, layang-layang yang kurang baik (misal: uwer, edhek, bereng, slereng), pasti sama orang yang menaikkan akan membenahinya. misal : diturunkan lalu 'diengkuk' atau dikasih 'bandhul' biar imbang dsb.
2. ada orang yang menaikkan, kalau disini bisa dimisalkan orang tua wali atau guru
3. ada angin yang berembus, ada ilmu pengetahuan dan pembelajaran yang dihembuskan
4. benangnya harus panjang. ini bisa dimisalkan biaya (jer basuki mowo biyoyo).

Kalau keempat syarat sudah terpenuhi,maka yang terakhir,syarat layang-layang tersebut untuk tetap melayang maka layang-layang itu harus tidak ada yang 'nyambit' . bisa dianalogikan 'harus dijaga dari pengaruh negatif'.

KISAH ANGIN DALAM BAN

kalau pas nambah angin di tukan ban, rata rata yang diperhatikan adalah 'karet pentil' nya bocor atau tidak. Karet ini fungsinya bisa memasukkan angin tapi tidak bisa mengeluarkannya. Kita hanya bisa berdoa mudah mudahan menjadi pekerja yang tidak seperti 'karet pentil' ban. Hanya menerima tapi tidak memberi. Hanya menyimpan harta tapi 'lupa' pada fakir miskin, dan yatim piatu. Hanya menerima hak tapi 'lupa' kewajibannya. Semoga...... Amiin...

KISAH UANG YANG DIBAWA MATI PEMILIKNYA

Seorang siswa Ditanya oleh salah seorang guru,
Guru: lha kowe opo yo seneng 
duit lhe?...
Siswa: lha inggih mbah. 
Seneng puol pokoke....
Guru:lha mok gawe opo ae koq seneng duit?
Siswa: nggeh damel tumbas macem macem mbah.... damel tumbas griyo, kendaraan, lan sak lintu lintunipun. Pokok damel seneng seneng gesang wonten ngalam dunyo....
Guru: lek niate mung gawe
ngunu kuwi, berarti
kowe iki sakjane ora
seneng duit, ora trisno
marang yotro, ngunu
koq ngaku seneng lan
trisno marang duit?
Siswa: lha njur kepriye mbah?
Guru: trisno sejati kuwi
"trisno kang ginowo
pati" duit mu kuwi ora
bakal mok gowo mati!.
...
Siswa: piye carane ben aq duwe trino sejati marang duitku mbah.......
Guru: blanjakno kanthi niatan ibadah... iso ae diblanjakne marang wong fakir miskin utowo bocah yatim, ananging ojok sampek pamer lan sombong..... mugo mugo duitmu iso ngancani kowe sampek mati.......
Yo Iki kang aran piyantun ingkang remenane yotro. Duwe trisno sejati marang duit.......

KISAH POHON MANGGA

Memperhatikan pohon mangga tetangga yang berbuah lebat. Hampir setiap hari ada saja anak kecil yang melemparinya dengan batu sehingga beberapa buah mangga yang ranum terjatuh dan diambil anak tersebut untuk dimakan.

Pelajaran sangat berharga dari buah mangga tersebut. Walaupun disakiti, dilukai namun dia membalas dengan kebaikan kepada pihak yang menyakiti.

Memang berat dan harus banyak belajar serta sabar seperti hikmah dari pohon mangga tersebut. Tapi bagaimanapun, agama iuga telah menganjurkan hal itu. Semoga hidayah selalu menyertai kita semua.... Aamiin yaa Robb....

KEAJAIBAN JARI MANUSIA

memperhatikan keempat jari ini (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) mereka berempat memiliki bentuk, panjang dan ukuran yang berbeda, namun apabila digenggamkan akan memiliki panjang yang sama. Maha suci yaa Robb.
manusia diciptakan berbeda. Ada yang kaya, miskin, ada yang tinggi , ada yang rendah, ada atasan ada bawahan dsb. Namun ketika bersujud, semuanya ditanggalkan, semua sama dihadapNya, yang membedakan hanya derajat ketaqwaannya. Semoga kita semua digolongkan orang orang yang taqwa... Aamiin...... Selamat berpuasa..... Semoga tidak hanya memperoleh lapar dan dahaga belaka, namun memperoleh semua hikmah di dalamnya.........

Sabtu, 05 Juli 2014

Kuliner Menjelang Berbuka Puasa di Jalan Jawa, Kabupaten Jember

Jalan Jawa merupakan nama jalan yang terkenal di kabupaten Jember. Pada hari- hari biasa, jalan ini tidak pernah sepi.  Jalan yang terletak di lingkungan kampus Universitas Jember ini merupakan pusat pertokoan kampus yang menjajakan barang barang keperluan kampus mulai dari urusan makanan sampai kecantikan tumplek bleg jadi satu disini. Banyak yang tertarik mencari barang di jalan ini karena harga relatif miring dari tempat lain.
Pada tiap bulan Ramadhan, jalan Jawa, jember ini ada pemandangan lain. Ketika menjelang sore ada beberapa kelompok muda mudi mulai menata lapak dagangan, mulai lapak dari sepeda motor, gerobak, sampai lapak mobil. Seakan menambah kemeriahan bulan ramadhan ini menyuguhkan kuliner takjil dengan berbagai varian dan gaya penyajiannya masing masing.
Jam mulai menunjukkan angka 16.30. Lalu lintas jalan jawa mulai padat merayap. Penjaja kuliner takjilpun mulai beraksi. Poster poster berwarna warni mulai dilambaikan. Seakan membuai pengendara yang kebetulan lewat. Banyak sekali kuliner yang ditawarkan antara lain: berbagai. Varian kolak, bermacam macam es buah, cendol, petulo, sampai masakan siap saji yang dapat dipakai untuk berbuka. Harganya juga relatif murah. Untuk varian minuman berkisar antara 3000 sd 5000. Sangat cocok untuk kantong siswa maupun mahasiswa. Suasana semakin hangat ketika dihibur musisi jalanan yang menyuguhkan live band berbagai Lagu. Transaksipun terus berlangsung sampai adzan maghrib berkumandangan. Tanpa dikomando, susasana jalan berangsur normal seiring menghilangnya Penjaja kuliner takjil tadi.