Kamis, 27 Februari 2020

TUMA'NINAH ITU BAGIAN DARI RUKUN!


dikatakan kelapa karena dia lengkap dengan air kelapanya, daging kelapanya, cangkang kelapanya, sabut kelapanya dan kulit terluarnya dengan susunan dan strukturnya tidak boleh dibolak balik. 
Tidak mungkin air kelapanya ada di bagian luar trus dilanjutkan cangkangnya, ya... ambyar ....

Itu kalimat yang hanya karangan saya saja mengibaratkan ibada sholat itu yang harus lengkap sesuai dengan rukun-rukunnya. apabila salah satu rukunnya tidak dilaksanakan, ya yang pasti sholatnya tidak sah.

Yang mengusik perasaan saya ketika tuma'ninah masuk ke dalam jajaran bursa rukun dalam sholat.... hmmm...

LMWKT


DAYUS SAAT INI


Dari Ammar bin Yasir berkata, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga golongan yang tidak akan memasuki syurga yaitu: Dayus, wanita yang menyerupai laki-laki dan orang yang ketagihan arak.”
Lalu Sahabat bertanya:
“Wahai Rasulullah, kami telah paham arti orang yang ketagihan arak, tetapi apakah itu Dayus?”
Rasulullah menjawab:
“Yaitu orang yang tidak mempedulikan siapa yang masuk (bertemu) dengan istri dan anak-anaknya.”
(HR. At-Thabrani)

Dalam riwayat lain seorang Sahabat bertanya:
“Apakah itu Dayus ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab:
“Yaitu seorang lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, membuka aurat, pergaulan bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya).”

Dalam Hadits riwayat Ahmad dan Nasa’i, Rasulullah bersabda:
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat (bermakna, tidak mendapat pertolongan dari azab) mereka di hari kiamat yaitu, si pendurhaka kepada Ibu-bapaknya, perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki Dayus.”

saat ini saya berfikir dan hai ini bisa menjadi nasihat pada diri saya ...
Bagaimana dengan maraknya dan viralnya foto-foto para wanita bersuami yang tersebar di medsos yang dengan berpose 'bahagia' lengkap dengan ornament tubuh yang secara aturan muslim tidak boleh diperlihatkan kepada khalayak umum kecuali pada suami dan mahromnya. begitu juga ketika anak-anak mereka  juga melakukan hal yang sama melalui medsosnya. 
pertanyaan saya adalah: apakah para suami para wanita tersebut tidak cemburu dengan 'adegan' istrinya? atau mungkin malah merasa senang dan bangga dengan pasangannya yang dengan 'cuma-cuma' mempertontonkan 'adegan film' yang berisi hal-hal yang harusnya 'disensor' ?

dalam diskusi fenomena  ini, menurut saya, Suami merupakan salah satu pegawai badan sensor dalam 'kantor' keluarganya. ketika ia gagal melakukan proses sensor pada keluarganya, tentunya akan dipertanyakan reputasinya sebagai badan sensor dan pada akhirnya laporan pertanggungjawabannya juga pasti dipermasalahkan.